Seperti yang telah kita ketahui,
bahan-bahan kimia yang biasa terdapat di laboratorium kimia banyak yang
bersifat berbahaya bagi manusia maupun bagi lingkungan sekitar. Ada yang bersifat mudah terbakar, beracun, berbau
tajam yang berdampak pada kesehatan, merusak benda-benda di sekitarnya bahkan
dapat mematikan makhluk hidup.
Keselamatan kerja di laboratorium
sangatlah penting. Oleh karena itu, pada wadah atau tempat bahan-bahan atau zat
kimia diberi simbol-simbol yang bertujuan untuk memberi keterangan mengenai
sifat dan bahaya zat tersebut. Diharapkan kita dapat berhati-hati dalam
penggunaan bahan-bahan kimia tersebut demi keselamatan bersama. Untuk itu,
sebelum kita memasuki laboratorium kimia perlu kita pahami simbol-simbol tanda
bahaya tersebut untuk menghindari kesalahan-kesalahan dan bahaya yang tidak
kita inginkan. Berikut beberapa simbol-simbol tanda bahaya yang ada beserta
keterangannya.
Simbol
|
Keterangan
|
Nama : Irritant
Lambang : Xi
Arti : Bahan yang dapat menyebabkan
iritasi, gatal-gatal dan dapat menyebabkan luka bakar pada kulit.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan
kulit.
Contoh : NaOH, C6H5OH,
Cl2
|
|
Nama : Harmful
Lambang : Xn
Arti : Bahan yang dapat merusak
kesehatan tubuh bila kontak langsung dengan tubuh atau melalui inhalasi.
Tindakan : Jangan dihirup, jangan
ditelan dan hindari kontak langsung dengan kulit.
Contoh : Etilen glikol, Diklorometan.
|
|
Nama : Toxic
Lambang : T
Arti : Bahan yang bersifat beracun,
dapat menyebabkan sakit serius bahkan kematian bila tertelan atau terhirup.
Tindakan : Jangan ditelan dan jangan
dihirup, hindari kontak langsung dengan kulit.
Contoh : Metanol, Benzena.
|
|
Nama : Very Toxic
Lambang : T+
Arti : Bahan yang bersifat sangat
beracun dan lebih sangat berbahaya bagi kesehatan yang juga dapat menyebabkan
sakit kronis bahkan kematian.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan
tubuh dan sistem pernapasan.
Contoh : Kalium sianida, Hydrogen sulfida, Nitrobenzene
dan Atripin.
|
|
Nama : Corrosive
Lambang : C
Arti : Bahan yang bersifat korosif,
dapat merusak jaringan hidup, dapat menyebabkan iritasi pada kulit,
gatal-gatal dan dapat membuat kulit mengelupas.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan
kulit dan hindari dari benda-benda yang bersifat logam.
Contoh : HCl, H2SO4,
NaOH (>2%)
|
|
Nama : Flammable
Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik
nyala rendah, mudah terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas atau
loncatan bunga api.
Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang
berpotensi mengeluarkan api.
Contoh : Minyak terpentin.
|
|
Nama : Highly Flammable
Lambang : F
Arti : Mudah terbakar di bawah kondisi
atmosferik biasa atau mempunyai titik nyala rendah (di bawah 21°C) dan mudah
terbakar di bawah pengaruh kelembapan.
Tindakan : Hindari dari sumber api, api terbuka dan loncatan api,
serta hindari pengaruh pada kelembaban tertentu.
Contoh : Aseton dan Logam natrium.
|
|
Nama : Extremely Flammable
Lambang : F+
Arti : Bahan yang amat sangat mudah
terbakar. Berupa gas dan udara yang membentuk suatu campuran yang bersifat
mudah meledak di bawah kondisi normal.
Tindakan : Jauhkan dari campuran udara dan
sumber api.
Contoh : Dietil eter (cairan) dan Propane (gas).
|
|
Nama : Explosive
Lambang : E
Arti : Bahan kimia yang mudah meledak
dengan adanya panas atau percikan bunga api, gesekan atau benturan.
Tindakan : Hindari pukulan/benturan,
gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen
atmosferik.
Contoh : KClO3, NH4NO3,
Trinitro Toluena (TNT).
|
|
Nama : Oxidizing
Lambang : O
Arti : Bahan kimia bersifat
pengoksidasi, dapat menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas saat
kontak dengan bahan organik dan bahan pereduksi.
Tindakan : Hindarkan dari panas dan
reduktor.
Contoh : Hidrogen peroksida, Kalium perklorat.
|
|
Nama : Dengerous For the Environment
Lambang : N
Arti : Bahan kimia yang berbahaya bagi
satu atau beberapa komponen lingkungan. Dapat menyebabkan kerusakan
ekosistem.
Tindakan : Hindari
kontak atau bercampur dengan lingkungan yang dapat membahayakan makhluk
hidup.
Contoh : Tributil timah klorida, Tetraklorometan, Petroleum
bensin.
|
|
Nama : Flammable Solid
Arti : Padatan yang mudah terbakar.
Tindakan : Hindari
panas atau bahan mudah terbakar dan reduktor, serta hindari kontak dengan air
apabila bereaksi dengan air dan menimbulkan panas serta api.
Contoh : Sulfur, Picric acid, Magnesium.
|
|
Nama : Flammable Liquid
Arti : Cairan yang mudah terbakar.
Tindakan : Hindari kontak dengan benda yang
berpotensi mengeluarkan panas atau api.
Contoh : Petrol, Acetone, Benzene.
|
|
Nama : Flammable Gas
Arti : Simbol pengaman yang digunakan
pada tempat penyimpanan material gas yang mudah terbakar.
Tindakan : Jauhkan dari panas atau percikan
api.
Contoh : Acetelyne, LPG, Hydrogen.
|
|
Nama : Spontaneously Combustible
Substances
Arti : Material yang dapat secara
spontan mudah terbakar.
Tindakan : Simpan di tempat yang jauh dari
sumber panas atau sumber api.
Contoh : Carbon, Charcoal-non-activated,
Carbon black.
|
|
Nama : Dengerous When Wet
Arti : Material yang bereaksi cukup
keras dengan air.
Tindakan : Jauhkan dari air dan simpan di
tempat yang kering/tidak lembab.
Contoh : Calcium carbide, Potassium
phosphide, Maneb.
|
|
Nama : Oxidizer
Arti : Material yang mudah menimbulkan
api ketika kontak dengan material lain yang mudah terbakar dan dapat
menimbulkan ledakan.
Contoh : Calcium hypochlorite, Sodium
peroxide, Ammonium dichromate.
|
|
Nama : Organic Peroxide
Arti : Merupakan simbol keamanan bahan
kimia yang digunakan dalam transportasi dan penyimpanan peroksida organik.
Contoh : Benzol peroxide, Methyl ethyl
ketone peroxide, Dicetyl perdicarbonate.
|
|
Nama : Non Flammable Gas
Arti : Simbol pengaman yang digunakan
pada transportasi dan penyimpanan material gas yang tidak mudah terbakar.
Contoh : Oksigen, Nitrogen, Helium.
|
|
Nama : Poison
Arti : Simbol
yang digunakan pada transportasi dan penyimpanan bahan-bahan yang beracun
(belum tentu gas).
Contoh :
Cyanohydrin, Calcium cyanide, Carbon tetrachloride.
|
|
Nama : Poison Gas
Arti : Simbol yang digunakan pada
transportasi dan penyimpanan material gas yang beracun.
Tindakan : Jauhkan dari pernapasan kita.
Contoh : Chlorine, Methil bromide, Nitric
oxide.
|
|
Nama : Harmful
Arti : Bahan-bahan yang berbahaya bagi
tubuh.
Tindakan : Jauhkan dari makanan atau
minuman.
Contoh :
Acrylamide, Amonium fluorosilicate, Chloroanisidines.
|
|
Nama : Inhalation Hazard
Arti : Bahan-bahan yang dapat merusak
sistem inhalasi atau pernapasan.
Tindakan : Jangan dihirup.
|
|
Nama : Infection Substance
Arti : Bahan yang mengandung organism
penyebab penyakit.
Contoh : Tisue dari pasien, tempat
pengembangbiakan virus, bakteri, tumbuhan atau hewan.
|
|
Nama : Radioactive
Arti : Bahan yang mengandung material
atau kombinasi dari material lain yang dapat memancarkan radiasi secara
spontan.
Contoh : Uranium, 90Co, Tritium.
|
|
Nama : Marine Pollutant
Arti : Polutan laut.
Tindakan : Tidak membuang limbah ke saluran
air atau sungai yang mengalir ke laut.
|
Demikian simbol-simbol tanda bahaya
yang terdapat pada laboratorium. Diharapkan agar kita dapat memahami dan dapat
berhati-hati demi keselamatan kerja di laboratorium. Seorang peneliti yang
cerdas ialah yang dapat menjaga keamanan dan keselamatan dalam kegiatan
penelitiannya di laboratorium. Terimakasih.